Minggu, 28 Juli 2013

Surat Cinta Untuk Putri Kecilku, Alun....

Sayang, Bunda ingin mempersembahkan tulisan kecil ini untukmu. Semoga menjadi pengingat untukmu kelak.

Sayang, Memilikimu, menjagamu, merawatmu, menemanimu melewati milestone kehidupanmu menjadikan hari2 Ayah Bunda penuh warna dan makna.

28 Juli 2013, Bertepatan di hari lahirmu yang pertama ini, Met milad, Sayang....tidak ada kado yang istimewa dari Ayah Bunda untukmu selain rasa syukur dan doa yang Ayah Bunda panjatkan kepada Allah SWT.

Tahukah Alun, anakku...Alun Merupakan Kado Ramadhan sepanjang masa untuk Ayah Bunda. Kado terindah untuk Ayah Bunda, Parcel Lebaran spesial di tahun 1433 H yang lalu, di hari ke-8 Ramadhan dalam 10 hari RahmatNya, hari2 dimana Allah mencurahkan kasih pada hambaNya. Dan selamanya, Ramadhan adalah moment istimewa untukmu Sayang, di hari penuh kasih.

Alun putriku, Alun ada karena Allah dan atas izin Allah. Alun menjadi amanah Allah untuk Ayah Bunda.  Alun ada karena cinta Allah melalui cinta Ayah Bunda. Bukti cinta Allah kepada Ayah Bunda yang musti disyukuri dengan merawat dan menjagamu dengan penuh cinta dan kasih. Hingga kelak Alun tumbuh menjadi pribadi sholihah yang kuat, penuh cinta kasih, smart, dan selalu menjadi penerang, penyejuk mata dan hati serta memberikan kemanfaatan untuk ummat. Bantu Ayah Bunda untuk mewujudkannya ya,Sayang...seizin Allah tentunya.

Memilikimu sungguh kebahagiaan untuk Ayah Bunda. Tidak jauh dari hari jadi Ayahmu mengikrarkan diri untuk menjadi imam untuk Bunda dan anak2-nya kelak, engkau ditiupkan dalam rahim Bunda. Sungguh karunia Allah karena tidak semua hambaNya seberuntung Ayah Bunda. Dan sekali lagi, bantu Ayah Bunda untuk mensyukurinya ya, Sayang...menjadikanmu anak sholihah. Karena kelak doa kamulah, doa anak sholeh/ah yang akan menyelamatkan Ayah Bunda di hari perhitungan, menjadi investasi akhirat, menjadi amalan yang tak akan putus sampai hari kiamat untuk Ayah Bunda.

Alun ada karena perjuangan. Perjuangan dari nol. Perjuangan Ayah dengan peluh keringatnya, berangkat pagi2 dan pulang petang hari bersanding dengan kerasnya ibukota demi seratus dua ratus rupiah yang beliau kumpulkan untuk menafkahi keluarganya, demi kehidupan yang lebih baik. Jakarta-Kebumen entah berapa lelah dan kantuk yang tak terhitung dan tak mungkin terbayarkan dengan apa pun. Tak hanya itu, dengan motor Karangsari-Sendangdalem menjadi bukti bakti ayahmu demi menunaikan kewajiban sebagai anak kepada kakek nenekmu. Dan panas, terik, hujan, angin sudah menjadi teman ayah untuk kesemuanya itu. Demi apa, Sayang? Demi keluarga kecil kita....demi istri dan juga anak2nya. Dan Alun, dalam hidupmu tetaplah berjuang menjalani kehidupanmu...Selalu ikhtiarlah, optimis, yakin dan khusnudzon pada Allah. Karena Allah sesuai persangkaan HambaNya. 

Ayah Bunda percaya Alun pasti bisa menjadi pribadi kuat dan mandiri. Selain ikhtiar, berdoalah Sayang. Dan jangan pernah bosan berdoa kepada Sang Pemilik Rezki dan Pemilik Kehidupan ini. Karena, doalah kekuatan dan senjatamu menjalani Kehidupan ini. Yakinlah, tidak ada doa yang tidak didengar dan dikabulkan Allah. Itu janji Allah, Sayang...

Alun adalah pemenang. Dari berjuta2 sel dari Ayahmu, dan hanya satu sel yang berhasil menembus sel bunda hingga menjadi Alun kami. Subhanalloh ya, Sayang...maka, tetaplah jadi pemenang. Karena hidup keras sayang. Kelak, Alun pun akan mengalaminya. Dan pesan Ayah Bunda, cukuplah dan selalu berpeganglah pada kamus terlengkap dan terbaikNya, Al Qur'an serta sunah kekasih Allah, Rasulullah SAW dalam hadits2nya. Jadilah Al Qur'an berjalan, karena itulah yang akan menyelamatkanmu dalam kehidupan ini, Nak..

Dan di luar sana, tidak sedikit mata mata jahat yang berusaha menjatuhkan dan menjerumuskanmu. Tidak ada kawan setia selain Allah. Maka, jadilah dan berusahalah menjadi kekasih Allah dengan menimba ilmuNya yang luas yang akan menjadi bekalmu meniti hidup dan kehidupan. Karena hanya Allah lah kekasih terbaikmu, sahabat serta teman terbaikmu di kala susah dan senang. Jadilkkan hanya Allah jualah tempat mengadu dan meminta. Ingatlah, karena Allah selalu ada untukmu, Sayang...

Seperti biji dandelion yg selalu menebar dan tumbuh berkembang di tempat barunya, semoga kamu pun bisa selalu menebar kebaikanmu di mana pun, ya Nak. ;)

Umur yg diberikan hingga saat ini, semoga menjadi tanda bagimu untuk selalu bersyukur dan selalu memanfaatkannya dengan baik. Tentunya dengan memberi manfaat lebih bagi sekitarmu..

Dan kelak engkau dewasa, Sayang, jika sudah tiba saatnya untukmu menunaikan setengah dienmu. Maka akan ada seorang yang dipilihkan Allah untuk menjadi pendamping, imammu untukmu dan anak2mu dan yang akan meneruskan Ayah Bunda untuk menjagamu bersama2 menjalani kehidupanmu menuju ridhaNya, maka taatilah suamimu setelah ketaatanmu kepada Allah dan RasulNya. Selain ada pada Ayah Bunda, surgamua ada pada suamimu itu, Sayang...dan semua tentunya indah pada saatnya...

Peluk Cium dari Ayah Bunda untukmu, Sayang...we love you because of Allah.




Met Milad Sayang...

28 Juli 2013, Alhamdulillah genap 1 tahun sudah putri kecil kami, Alun Husna Pramudhita Ramadhani. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan di bulan penuh berkah tahun ini. Dan merasakan indahnya berbagi;)
Yeay, alhamdulillah Alun sudah bukan baby lagi....\o/ 
Dan barakillah juga buat bundanya sudah lulus S2 juga, ya, hehe....
Jazakalloh buat Ayah sayang buat semuanya, ya....:)
Bersamaan bulan Ramadhan, sebagai bentuk rasa syukur Ayah Bunda dan juga Alun, kami berbagi kebahagiaan dengan teman2 Alun di lingkungan sekitar. Bukan pesta si, acara kecil2an di moment bersejarahnya Alun. Di bulan penuh hikmah ini, alhamdulillah bisa berbagi dengan anak2 balita lainnya. Dan semoga tahun2 berikutnya bisa terus berbagi dengan teman2 lain, terutama yang kurang beruntung ya, Sayang..sebagai sarana mengasah hati nurani dan juga ungkapan syukur kepada Sang Pemberi Hidup.
Di usianya 1 tahun ini makin pinter aja tentunya. Akal, hati, rasa dan pikirannya sudah berjalan n berfungsi ala anak2, tentunya;) 
Sekali lagi, 
Met milad Alun Sayang....
Barakallohu fii umrik, Cinta....
Semoga usiamu berkah ya, Nak...
Doa ayah bunda, semoga Alun tumbuh menjadi pribadi sholihah, strong, smart dan selalu memberikan kebahagiaan dan kemanfaatan untuk sesama...
Ayah bunda Sayang Alun...
Semoga Allah selalu menjagamu di setiap waktu dan keadaan. Selalu merengkuhmu dalam kasih sayangNya. 
Amin...


Jumat, 26 Juli 2013

Ramadhan Keduaku with My Little Lovely Family ...S2 Di Depan Mata...bismillah S3!

Kok Ramadhan Kedua?
Ya pemirsah, alhamdulillah ni Ramadhan kedua Bunda bersama my lovely fam, my little family...
Ramadhan kedua bersama Ayah dan juga My sweety hunny...Alun Husna..\m/
Kalau Ramadhan kemarin dapat kado terindah dari Allah yakni lahirnya putri tercinta kami, sementara Ramadhan kali ini, alhamdulillah masih diberikan kesempatan bertemu Ramadhan lagi dalam moment yang berbeda:)
Ramadhan kali ini alhamdulillah bunda bisa ikut shoum ni, n masih tetap semangat busui, hehehe..
Dan subhanalloh ya, kalau semua karena Alloh, pasti diberikan kemudahan. 
Alloh sangat tahu kebutuhan hambaNya. Allah tahu yang terbaik bagi hambaNya. Dan tidak secuil pun hamba2Nya yang berpuasa untukNya-khusus di Ramadhan yang memang ibadah satu2nya yang dikhususkan untuk Alloh ini-terzholimi. 
Adakah para Bunda yang luar biasa tetap menyusui sang buah hatinya merasakan lapar dahaga sembari tetap menjalankan puasa Ramadhan??? Tentunya tidak kalau semua dijalankan hanya karenaNya. Na'udzubillahi min dzalik, semoga kita bukan termasuk golongan yang keluar Ramadhan hanya mendapatkan haus dahaga saja. 
Dan jangan khawatir klo baby kita kekurangan. Allah Maha Tahu kok...Allah Maha Adil...dan itu semua tidak bisa dirumus dan dipikir secara logika. Yang ada "kun fayakun" bagi Allah. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. 
Secara...dan emang dah terbukti menyusui itu supply=demand. Ketika mulut mungil malaikat kecil kita nempel aja, neuron2 di otak kita langsung memerintahkan tubuh kita mengeluarkan ASI. Don't worry Moms...Laa Tahzan, innalloha ma'ana;) dan Allah sesuaiersangkaaan hambaNya. So, always khusnudzon:)

Review dikt niy....
Seperti kita ketahui dalam kamus terbaik kita, Al Qur'an pun sudah tersirat. Lagi2 subhanalloh ya...ketika sari pati tanah yang diamanahkan kepada makhlukNya bertemu, secara otomatis darah yang ada di kaum hawa yang biasanya berguguran karena belum dibuahi pun berubah menjadi makanan untuk sang janin melalu plasentanya. Dan ketika akhirnya janin itu keluar menjadi sosok mungil, darah itu pun berubah menjadi ASI yang memang sudah diperintahkan langsung oleh Sang Kreator terbaik, Allah Azza wa Jalla menjadi makanan untuk sang bayi. Dan bagi Bunda2 pun disarankan agar menggenapkan memberikan ASI kepada buah hatinya sampai kelak berumur 2 tahun.  Dan penelitian N keilmuan kekinian pun mengikuti akhirnya, betapa ajaibnya hikmah dibalik anjuran menyusui hingga genap 2 tahun yang langsung difirmankanNya, subhanalloh....

Ups! Kembali ke laptop yach...
Ramadhan benar2 terceriakan bersama buah hati ya? Sungguh seni tersendiri ketika menjalankan puasa Ramadhan dengan aktifitas di bulan obral pahala ini. 
Sahur, berbuka ditemani si kecil, that's unforgotable moments...so amazing moment^_^
S1 sudah lulus...alhamdulillah
S2 tinggal itungan hari ni...
Dan semoga lanjut S3....\o/
Amin.... Bismillah....!!!! Semangat Bunda, ganbatte! Hamasah! Pasti bisa!^_~

Dan semua makin berpahala aja....semua tertempa di Sahruttarbiyah ini. Dan semoga semua Bunda dengan keikhlasan n kesabarannya keluar dengan predikat muttaqien semua ya...^_*
Pun gelarnya berlaku Juga buat para suami, ayah2 yang luar biasa yang dengan ikhtiar,doa n ridhanya itu membawa keluarga kecilnya terlindungi dari api neraka menuju bangunan istana di surgaNya kelak di akhirat sana. Amin






Sabtu, 20 Juli 2013

Simbol Crochet

Pola rajut digunakan sebagai pengganti dari kata-kata untuk menggambarkan pola jahitan. Pola rajut ini digunakan untuk mempermudah memahami cara merenda/merajut (disini digunakan untuk crochet) selain itu juga mempermudah untuk menulis pola secara sederhana yang bisa dimengerti semua orang meskipun penulisnya berasal dari berbagai negara yang berbeda.  

Cara membaca simbol pola crochet (a.k.a crochet chart symbols)

Berikut ini adalah simbol standar crochet yang paling jelas dan paling mudah untuk di gambar dan dibaca

Jumat, 19 Juli 2013

Cukup ya Bunda...

Hiks! Ngerasa payah banget nih jadi bunda. Bayangin, pe keulang  lagi si Alun jatuh dari tempat tidur. Pe 4x lagi, astaghfirulloh...belum jadi ngasih kasur lagi di bawah. Ya Rabb, malah terjadi lagi. Bunda kira cukuplah 3x terjunnya...dah pke hati2...tiap ninggalin Alun ndiri dalam keadaan bobo di kamar, mesti minta tolong mbah ato om Dana buat jagain n nungguin Alun, ya Allah...ni yang keempat, mirisnya pas posisi bobo sm bundanya. oalah, Bunda, Bunda....!!!!!!! lah, bunda padahal kan baru aja lier..ga lama deh, baru benerin posisi dede, n nenennin gt....tp dah sempet lagi mimpi sih...mimpi motor bunda jatuh, eh yang ada malah anakku jatuh! astaghfirullah...!!!!!
Jam 03.00, le bangunin sahur pake Alun jatuh...."gludak", tau2 Alun dah di bawah trus nangis deh...Ya Allah, kasian banget..pe nangis kejer, n sedu sedan gitu...cukup deh, ni yang terakhir!!!
Ya Hafidz...........
Afwan jiddan ya Sayangku Alun...afwan juga ya Ayah....;'( 

Masih hari yang sama
Menjelang maghrib, pas pada buka puasa. 
"Dug! Ea......!" Pecahlah tangis putri kesayanganku. 
Niatnya mau fotoin dede bwt ayah pke ipad. Eh ni ipadnya malah kelepas, jatuhin Alun, pas mukanya lagi...kebayang sakitnya kek apa deh...klo hp mending ringan. Nah ini, ipad plus casing magnetnya, ya g makin nambah berat di ipad....
Ya Allah, lagi2 afwan sayang....afwanin Bundamu ini ya, Sayang...;,(
Afwan suamiku...bunda lagi2 ga hati2....

ENOUGH!

PR Merajutku...

Alhamdulillah...selesai juga PR merajutku. Tugas latihan merajut dari mba Lenny, meski cuman tusuk ch and dc, alhamdulillah...mulai ma'rifatul medan nih...mulai bisa nyari posisi pw, gmn pegang jarum n mana2 yang namanya hook, caranya mulai ngerajut di baris selanjutnya....yang tadinya "tuing...tuing!, harus bolak balik muter video tutorial dari mba Lenny....oh, ternyata....polanya ketahuan juga makin ke sini....\o/
Klo mau intens, dah slesai dari kmren2 ni... Namanya juga nyambi, pake acara macam2.
Finally, alhamdulillah...:) 
My first homework....^_*

Selasa, 16 Juli 2013

Welcome to His World, Alun....

8 Ramadhan 1433 H

02.00 WIB
Mulai kerasa mules lagi nih, n lumayan sering. Alhamdulillah, dr jam 22.00 smlem itu, hbs ke bu Syam, lumayan bisa bobo, meski bentar...n bentar2 mules n ke belakang.
Akhirnya siap2 lah ke Bu Syam. Kali ini bawa kelengkapan persalinan yg sudah q siapkan jauh2 sebelumnya. Jadi tinggal bawa aja tuh, 2 tas, plus kelengkapan pny si dede;)
Kali ini mobil dah standby di depan. Dengan dianter ibu n bapak, berangkatlah kita ke Bu Syam, dinihari.
Sesampai di Bu Syam, eh si Bapak karena mau nyiapin sahur, jadi langsung pulang, krn takutnya nanti misua sampe rumah, gda orang...n Ditinggallah kita berdua. Setelah diperiksa, di- vt lagi, ternyata baru bukaan 3. Masih lamooo....sempet si ditawarin bu Syam, mau tunggu di situ apa pulang aja? Akhirnya kuputuskan pulang dulu aja. N nelp lagi Bapak, suruh jemput...kasihan...padahal baru aja pe rumah, kata beliau. Knpa pulang aja, pertimbangannya, suamiku juga blm sampe rumah ni. Nunggu di rumah aja, ga enak ah di tempat orang. Karena diperkirakan masih bsok pagi partusnya.

03.30 WIB
Sedari tadi, sepulangnya dari Bu Syam, terus2an ni mulesnya...Alhamdulillah, suamiku juga sampai rumah. Tenangnya....deket suamiku. Thanks ya Allah...
Sambil nungging2 gt, nahan mules n dipeluk suami, ga kerasa tuh, sakitnya;)
Pyok!..keknya ada yang pecah gt, n lihat celana, eh dah ngeflex darah n cairan.
Langsung deh, minta dianterin Bapak lagi ke Bu Syam, yang saat itu baru sahur...jzakallah ya, Pak...
N suamiku sayang, tadi sempet sahur, ga, ya, Sayang...?

Perjalanan ke Bu Syam
Kali ini, sudah ditemenin my hubby, selain juga Bapak n ibu. 
Yang paling dag dig dug, sapa, hayo....:)
Ditambah- tambah pas beli bensin di wonoyoso...hihi...ketemu penjual yang notabene mengharuskan kita sabaaar...
Eh, pe suamiku turun tangan deh;)
Ishbir, ishbir, ishbir....

Di rumah Bu Syamsiyati
Pe rumah bu Syam, tnyta ada yang baru lahiran juga:)#ada temennya tuh, Sayang...
N karena kerasanya ga kuat, sesampainya di sana, langsung deh, tiduran terus di ruang bersalin...
N subhanalloh ya, saya berusaha menikmati proses bersalin itu. Mengkhusnudzonkan diri, memfokuskan pikiran n hati, mencoba berkomunikasi dengan si dede biar kerja sama, tak luput lisan n hati ni tetap berdzikir n membaca doa2 persalinan, dengan didampingi suamiku yang setia di sisiku dengan terus membisikkan, menuntunku berdoa...memberikanku kekuatan selain kekuatan dariNya, pastinya^_*
Dan, subhanalloh ya, si dede juga pinter juga, manut nih sama bundanya, suruh lahirnya tungguin si ayah...eh, Allah Akbar, beneran...that's true...berkah Ramadhan juga, dalam 10 hari rahmahNya;)

06.00 WIB
Pukul 06.00 baru bukaan 7. Masih siang, kata bu Syam. 
Dan terus menikmati rahmat dari Allah, fitrah seorang perempuan :)...
Dan darahku...sudah berlumuran di bawah sana:)
Dengan suamiku yang masih setia di sampingku:)

07.00 WIB 
Alhamdulillah, dah lengkap bukaannya. 
bismillah, laa hawla wa laa quwwata ilaa billah...
Entah dah berapa kalinya dengan dibantu bidan2 magangan, tiap kontraksi, yang emg ga bisa nahan buat keluar kotoran juga sih...
Dibilang jangan ngejan dulu, lah ini emg pengennya ngejan, gmn, donk:)
Jangan mejamin mata tiap kontraksi, nah lo...oh, teori...;)

Dan, pukul 07.20...
Biidznillah...dengan pertolongan dan kekuatan dariNya, PROL!!keluarlah si jabang bayi, yang saat keluar emang ga langsung nangis, karena terlilit 3 lilitan tali plasenta di lehernya...Allah Akbar! Setelah dilepas lilitannya, barulah suara kecilnya menghiasi dunia, menyambut DhuhaNya;)
Meski, sebagian plasenta tertinggal n terus berusaha dikeluarin sm bu Syam n anaknya yang bergantian memasukkan tangan2 nya ke perut ini, entah karena yang ada bahagia ngeliat si kecil, putri kami...pe mati rasa aja, hehe....  
alhamdulillah...ya Allah, atas berkah RamadhanMu untuk keluarga kami...

Thanks to Allah for all.
Jzakalloh untuk suamiku tercinta, pendamping persalinanku terbaik....jzakalloh ya sudah berada di sampingku. Memberiku kekuatan n doa di saat2 perjuangan ini:)
Jzakumulloh buat orang tuaku, bapak ibu...di saat yang lain istirahat n beribadah menjemput Rahmat Ramadhan, harus mondar mandir menemani putrimu ini...
Jzakumulloh buat bu Syam n tim atas bantuan n bimbingan persalinannya. Dengan teknik persalinannya, hihi, jadi tanpa jahitan;)

At last....
Selamat datang di dunia, putriku...
Selamat datang di pelukan ayah bunda, sayang...
Selamat datang di Ramadhan yang selamanya menjadi Ramadhanmu yang istimewa
Selamat datang di bumi Allah...
----------
Alun Husna Pramudhita Ramadhani, 8 Ramadhan 1433 H


Alun Husna Pramudhita Ramadhani, 8 Ramadhan 1434 H

Apa itu Bukaan?

Jumat, Pukul 22.00 WIB, 27 Juli 2012,  malam 8 Ramadhan tahun yang lalu, 1433H.  Masih keinget nih, jam segini perut mulai melilit2 n pegel2 di punggung belakang. Wah, ga biasanya nih....perasaan buka tadi cuma minum es deh, kok perutnya jadi sakit gini. Pe nungging2 nahan sakitnya. Wah, jangan2 mau lahiran ya...sakit perut menjalar ke punggung...mana pengennya ke belakang terus...n mungkin karena bolak balik ke belakang, dikira sakit, si ibu nengokin tuh. N q tanya, "emg klo mau lahiran kek gimana sih, rasanya". Eh, tnyta kek yang lagi kualamin nih... N kata mba rita, kakak iparku yang juga lagi sekolah bidan saat itu, juga, yang sempet ditelpon ibu n jd ke rumah bwt nengokin n meriksa caranya, hihi...
Akhiirnya, pukul 23.00 WIB nya, krn terus2an melilit, mules2... N sambil terus sms an sm suamiku terinta yg waktu itu lg otw, pulang, weekend an, pke kereta cinta^_^, n atas desakan si ibu juga sih...ya udah deh, cb periksa aja ke bidan. 
Sesuai perencanaaan persalinanku saat itu, q mutusin mau partus di bidan Syamsiati Bambang, daerah pejagoan, pas belokan, tanjakan gitu rumahnya...#subhanalloh ya, jauhnya...padahal yang deket juga banyak...hehe
Dianterinlah sama si Bapak ditemenin mba Rita, melajulah kita ke rumah bidan Syam pke mobilnya mas Budi. 
Pe sana, malem2, ketok2 Bu Syam, deh...n langsung diperiksanya. Diperiksanya pke tangan gitu dimasukin, atau yang istilah kebidanannya namanya "di-vt". 
Oh iya, tnyta dah bukaan,alhamdulillah... tp baru bukaan 2... N kata Bu Syam, "masih lama ni prosesnya...pulang dulu aja, nanti misalnya kontraksinya dah kerap, tiap 5 mt an gt, ke sini aja..". 
Pulanglah kami ke rumah lagi. 
Pe rumah alhamdulillah trus bisa istirahat bobo...*_*


Senin, 15 Juli 2013

Belajar Merajut Yuk....

7 Ramadhan 1434 H. 
Hari ke-5 juga fitrahku sbg kaum hawa:). 
Berawal dari searching2 syal ni. Tuing! Muncullah ide, knp ga coba bkin sendiri ya...really so sweet...^_^. Pasti keren tuh bisa bkinin rajutan buat ayah n alun. N dimulailah tu pencarian di dunia maya tentang merajut. Mulai dari mantengin blog2 merajut, ntn youtube. Eng ing eng...ketemulah sama blognya mba Lenny Indrianie di Amimono Zone. Kek apa yang namanya knitting/ merajut????? kek apa pula itu yang namanya chrochet/ merenda???? Penasaran n pgen bisa ni. Keknya boleh juga nih ikutan kursus onlinenya mba Lenny;) 
Tnpa bilang2 si Ayah, hehe...daftar ah, kursus online sama mba Lenny. 
Senin, sekalian transfer2, berangkat kerja mampir ke mandiri, bismillah...:) di kantor konfirm lah via email. Tau2 pe rumah, plg bwt Alun, udah ada balasan dr mba Lenny n kiriman video tutorial kursus online nya....#wink! yah, tp, kok ga bs kebuka nih videonya di ipad:( formatnya pake jwplayer, mp4...Yup! knpe ga coba download appstore aje,hehehe...n ketik "mp4", bermunculanlah tuh,aplikasi2nye...n yang terpilih adalah mp4 downloader:)) Alhamdulillah coba copy alamat url dr emailnya mba Lenny trus coba dibrowsing di aplikasi mp4 tadi, dan tnyta otomatis download gt, pe jd file...bismillah, hore...!bisa kebuka juga...n finally, 7 file are downloaded:)
Pulang kerja,mampir ah, ke panca jaya bwt beli peralatan merajut atas rekomendasi mba cece...n alhasil, cuma dapet wol,hihi... Lanjut mantep ah, kata mba pelayannya ada ni...n masya Allah,antrinya...harus nunggu lamoooo bwt dilayani...ni pelayannya keknya dah banyak, eh tetep aja kewalahan. Sabar bunda.....
Pulangnya kesorean nih, jam 3 kurang....kena marah deh sama mbah#tetooot..Lupe klo mbah kan harus masak bwt buka, astaghfirullah...afwan mbah:)
Eh, tnyta mbah bisa juga ya, merajut. Dulu kan pnah buat dari taplak, syal juga....tp tau skrg dimane tuh benda. Oh iya, trus bajuku juga tuh...lamat2 keinget juga ma tuh baju, bajuku pas balita...warnanya ada hijau sm pink, keknya...:)
Alhamdulillah, asyiiik bisa belajar...^_^


Kamis, 11 Juli 2013

Menyusui Ketika Puasa

Memasuki bulan Ramadhan, sering timbul pertanyaan dari para ibu menyusui.  ”Bolehkah saya puasa saat menyusui?”, ”Apakah ASI saya akan berkurang saat puasa?”, ”Apa yang harus saya konsumsi saat sahur dan berbuka agar ASI saya tetap banyak?”Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita ingat kembali cara kerja tubuh kita dalam memproduksi ASI.

Saat bayi menyusu, syaraf-syaraf di permukaan payudara memberi rangsangan sensoris ke Hipotalamus (kelenjar pada Otak) untuk memproduksi hormon Prolaktin dan hormon Oksitosin. Dalam payudara, hormon Prolaktin memberi perintah agar sel-sel dalam payudara memproduksi ASI. Sementara hormon Oksitosin menyebabkan otot-otot payudara berkontraksi, dan memompa ASI keluar dari puting.

Banyaknya ASI yang diproduksi dan dikeluarkan dari payudara, sesungguhnya diatur oleh isapan bayi. Makin sering bayi mengisap, makin sering ASI dikeluarkan dan diproduksi di payudara. Inilah yang dinamakan supply and demand.

Namun tidak dapat dipungkiri, saat puasa, cairan tubuh kita berkurang hingga 2-3 %. Pada keadaan normal, ada mekanisme ”rasa haus” yang mencegah kita dari kekurangan cairan. Namun, disaat puasa, secara otomatis otak mengatur agar pengeluaran cairan tubuh melalui air seni dan keringat dihemat.

Tentu timbul pertanyaan, ”Apakah penghematan tetap berlaku saat menyusui sambil berpuasa? Bagaimana dengan kandungan ASInya ketika berpuasa makan?”.  Pada saat Ramadhan, kita rata-rata berpuasa 14 jam. Tubuh kita masih dapat mengkompensasi kekurangannya selama 14 jam tersebut, pada saat berbuka. Namun, sangat dianjurkan pada para ibu yang masih menyusui eksklusif (usia bayi kurang dari 6 bulan) untuk menunda berpuasa, bila dirasa memberatkan bagi dirinya untuk tetap beraktifitas dengan normal, maupun bila tampak perubahan perilaku bayinya dengan menyusu lebih sering. Agama Islam pun memberi keringanan bagi para ibu menyusui untuk tidak berpuasa selama Ramadhan. Sebab pada masa menyusui eksklusif, ASI adalah satu-satunya asupan cairan dan gizi bagi bayi. Pada masa ini, metabolisme tubuh ibu bekerja dengan giat untuk terus menerus memproduksi ASI dengan komposisi yang lengkap.

Walaupun ibu tidak makan selama 14 jam, komposisi ASInya tidak akan berubah atau berkurang kualitasnya dibandingkan saat tidak berpuasa. Sebab, tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi dengan  mengambil cadangan zat-zat gizi, yaitu energi, lemak dan protein serta vitamin dan mineral, dari simpanan tubuh. Begitu ibu berbuka, tubuh akan mengganti cadangan zat-zat gizi tadi, sehingga ibu tidak akan kekurangan zat gizi untuk memenuhi aktifitas serta mempertahankan kesehatan tubuhnya. Komposisi ASI baru akan berkurang pada ibu yang menderita kurang gizi berat, sebab tidak ada lagi cadangan zat gizi yang dapat memasok kebutuhan produksi ASI yang lengkap.

Berarti, bila ibu menyusui makan dalam porsi sedikit lebih banyak dari porsi normalnya, dapat dipastikan bahwa cadangan zat gizi ibu tidak akan berkurang. Tidak perlu sampai menambah satu kali porsi makan ekstra tiap hari.

Jadi, bila ibu tetap memutuskan untuk menjalankan puasa Ramadhan, mungkin tips berikut dapat bermanfaat:

  • Makanlah saat sahur dan berbuka dalam porsi secukupnya, pastikan ibu mengkonsumsi cairan yang cukup, walau tidak perlu berlebih, karena bila berlebihan, toh tubuh kita akan membuang kelebihan tersebut.
  • Ibu hendaknya tetap tenang beribadah dan percaya diri terus menyusui, jangan merasa khawatir ASInya akan berkurang, sebab rasa cemas tersebut justru akan menghalangi kerja hormon Oksitosin mengeluarkan ASI dari payudara, sehingga akan nampak seolah-olah ASI ibu berkurang. Ingatlah bahwa menyusui pun juga ibadah.
  • Bila ibu memiliki aktifitas yang cukup tinggi selama Ramadhan, mungkin perlu dipertimbangkan untuk tidak berpuasa bila si kecil masih menyusu eksklusif, sebab dalam agama Islam pun ada keringanan bagi ibu yang menyusui.
  • Yakinlah selalu, puasa maupun tidak, bahwa ibu telah memberikan yang terbaik bagi si kecil, yaitu semua gizi, zat kekebalan, enzim dan hormon yang diperlukan si kecil untuk tumbuh sehat dan cerdas melalui ASI, serta dasar menjadi anak sholeh-sholehah, karena pada saat bayi menyusu, ia juga belajar mengembangkan naluri, merasakan kasih sayang dan ikatan batin dengan ibunya, suatu hak eksklusif yang tidak akan bisa digantikan!

Penulis:
dr. Dian Nurcahyati, MSc, IBCLC.

Sumber : detikhealth

3 Fase Ramadhan

Bulan ramadhan adalah merupakan bulan istimewa bagi orang-orang yang bertaqwa dan ladang amal bagi orang-orang shaleh,ramadhan bulan yang agung, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan-Nya di banding bulan-bulan lainnya. Bulan dilipatgandakan pahala dan diampuninya dosa-dosa kita.Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberikan kemuliaan kepada tiap sepuluh hari pada bulan ramadhan terutama sepuluh hari terakhir ramadhan.

Sebagian ulama membagi bulan ramadhan dengan tiga bagian,yaitu sepuluh hari pertama ramadhan dinamakan terbukanya pintu Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang menunaikan shaum,Sepuluh hari kedua atau pertengahan dinamakan Magfirah yaitu di Ampuninya-Nya segala dosa-dosa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sepuluh hari terakhir bulan ramadhan dinamakan pembebasan dari api neraka. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Awal bulan Ramadan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”

Dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu Anhu. Diceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Berkhutbah menjelang Ramadan,diantara isi khutbah beliau,

“Siapa saja yang memberi buka kepada orang yang shaum/puasa dengan seteguk susu, sebiji kurma, atau seteguk air, dan siapa yang mengenyangkan orang shaum maka ALLAH akan memberi minum dari telaga dengan satu tegukan, yang menyebabkan tidak haus sampai masuk surga. Inilah bulan, yang awalnya adalah Rahmah, Pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan nar (pembebasan dari api neraka). Perbanyaklah melakukan 4 hal dalam bulan Ramadan”

Sepuluh hari pertama di bulan ramadhan adalah awal melelahkan dan tentunya kita berusaha beradaptasi dengan penuh kesabaran maksimal untuk melaksanakan shaum dan mengerjakan amalan-amalan yang di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.Para ulama memaknai sepuluh hari pertama bulan ramadhan sebagai Rahmat,yaitu terbukanya pintu Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang diberikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya yang menunaikan shaum.

Dalam khazanah tasawuf Rahmat itu ada dua macam pertama Rahmah Dzaatiyyah, yaitu Rahmat dan Anugerah yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada semua mahluk-Nya tanpa terkecuali dan diskriminasi.Kedua Rahmah Khushushiyyah, yaitu Rahmat dan kasih sayang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya diberikan kepada hamba-hamba Pilihan-Nya.Sepuluh hari pertama adalah merupakan keistimewaan karena diturunkannya Rahmat kepada hamba-hamba yang telah ikhlas dan ridha menunaikan shaum ramadhan dengan penuh keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Salah satu Rahmat dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang shaum dengan Iman dan taqwa yaitu disediakan salah satu pintu masuk ke dalam surga yang tidak dilalui oleh siapapun kecuali para ahli shaum

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Dari Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda “Sesungguhnya di Surga ada salah satu pintu yang dinamakan Rayyan; masuk dari pintu tersebut ahli shaum/puasa di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain ahli shaum, lalu diserukan “Manakah para ahli shaum?’, maka berdirilah para ahli shaum dan tak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu kecuali mereka yang tergolong para ahli shaum, dan apabila mereka sudah masuk, maka pintu surga tersebut segera tertutup, dan tak ada satupun yang diperbolehkan masuk setelah mereka .”(H.R. Bukhari dan Muslim).

Kemuliaan dan keistimewaan bulan ramadhan disamping terkabulnya segala doa dan permohonan hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, juga diampuni-Nya segala dosa-dosa yang telah lalu, sehingga pada sepuluh hari kedua atau pertengahan pada bulan ramadhan, sering dimaknai sebagai Magfirah ‘yaitu “Ampunan” segala dosa-dosa kita yang telah lalu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seyogiyanya kita memanfaatkan momentum ramadhan yang penuh magfirah.dengan memperbanyak memohon segala Ampunan-Nya.

Sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan yang paling utama dinamakan “Itqun Minan Nar” (Pembebasan dari Api Neraka). Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, jika ramadhan memasuki sepuluh hari terakhir, maka beliau semakin memaksimalkan dalam beribadah. Beliau menghidupkan malam harinya untuk bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Diriwayatkan Dari `Aisyah Radhiyallahu Anha. Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam “Apabila memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Beliau menghidupkan malam dan membangunkan anggota keluarganya dan beliau kencangkan pakaiannya” (H.R. Bukhari dan Muslim).

“Diriwayatkan Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, (dia berkata), “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (HR. Muslim ).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ pada sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan selalu beri’tikaf. Demikian juga para sahabat dan isteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu beri’tikaf, baik di masa Rasulullah masih hidup, maupun sesudah Rasulullah wafat.Karena I’tikaf adalah merupakan penyempurnaan ibadah shaum di bulan ramadhan, terlebih “Itqun Minan Nar” yaitu “Pembebasan dari Api Neraka”.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Diriwayatkan Dari `Aisyah Radhiyallahu Anha. Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu Beri`tikaf di malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan hingga ajal menjemputnya, kemudian sunnah ini dihidupkan lagi oleh isteri-isteri Rasulullah selepas kematiannya” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sepuluh hari terakhir malam bulan ramadhan merupakan keutamaan yang dipilih Allah Subhanahu wa Ta’ala. karena disaat itulah datangnya malam Lailatul Qadar didalamnya sarat dengan keutamaan yang bisa didapatkan pada waktu-waktu tersebut diantaranya yaitu :

a.Malam lailatul qadar yang sangat dinantikan untuk didapatkan oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah shaum dengan penuh keimanan dan mengarap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala , karena pada malam tersebut siapa saja yang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka nilai ibadahnya sama dengan bernilai ibadah selama seribu bulan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguh Kami menurunkan Al Quran pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar) tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, Pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabb mereka (untuk membawa) segala urusan, Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar.” (Q.S. Al Qadar : 1-5)

b.Malam lailatul qadar disamping bernilai ibadah seribu bulan, juga ketika mendapatkan saat-saat waktu tersebut disunnahkan untuk memperbanyak doa, karena saat tersebut adalah yang tepat (mustajab),karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menyediakan saat-saat yang tepat dan cepat terkabulnya doa kepada hamba-hamba yang memohon segala harapannya kepada Allah Subhanu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganjurkan kita umatnya berdoa dan memohon segala Ampunan saat malam lailatul qadar.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Diriwayatkan Dari Aisyah Radhiyallahu Anha” Bahwa beliau bertanya “ Wahai Rasullullah , apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa malam ini adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan? Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda: “Ucapkanlah: “ALLAHUMMA INNAKA AFUWWUN TUHIBBUL AFWA FA’FU ‘ANNI” (Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan Mencintai orang yang meminta maaf, maka Ampunilah Saya.” (H.R. At Tirmidzi (3760),Ibnu Majah (3850),Dari Aisyah Radhiyallahu Anha ‘sanad Shahih).

c. Keutamaan pada saat malam lailatul qadar adalah segala urusan penuh hikmah dan keberkahan yang melimpah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh Hikmah, ‘(yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus Rasul-rasul, ‘ Sebagai Rahmat dari Rabb-Mu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Q.S Ad Dukhaan : 3 – 6)

d. Dalam Sebuah Hadist shahih Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’menganjurkan menunaikan qiyamullail di malam lailatul qadar.

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Barangsiapa melakukan shalat malam (qiyamullail),pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

❀.•❤Semoga manfa’at buat kita semua.❤•.❀


Selasa, 09 Juli 2013

Pohon Keluarga

Saudaraku, tahukah kalian semua apa itu pohon keluarga?
Maukah kalian mencari pohon keluarga bersama keluarga tercinta?
Dan setelah kau dapatkan itu, maukah kau merawatnya demi Dzat Pemilik Hati, Ar Rahmaan, ArRahiim...
Pohon yang ketika terucap kata " qobiltu nikahaha.." Seolah 'arsy bergetar untuk sebuah mitsaqon gholidho...
dan....semua penduduk langit dan bumi pun mendoakan...
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

Pohon itu adalah :
Sakinah yang akan berbuah amanah,
Mawaddah yang akan berbuah sholihah,dan
Rahmah yang akan berbuah berkah

Saudaraku, setelah kalian temukan pohon tersebut
Bismillah...rawat, pupuk,dan jaga terus bersama kekasih yang telah dipilihkan Allah untukmu
Karena di sekitarmu, banyak hama yang akan mencoba menempel, menggerogoti dan ingin memiliki pohonmu, bahkan menginginkan tummbangnya pohonmu itu
Namun, ketahuilah saudaraku...
Di atas sana masih ada Dzat Yang Maha Tinggi yang akan melindungi pohonmu hingga hujan, angin dan badai tak sanggup merobohkan pohonmu
Dan Dzat itu tidak pernah meminta apa pun darimu
Karena kamulah yang membutuhkanNya 
Dan doa itulah senjata ampuhmu untuk membentengi pohonmu
"Dan berdoalah, niscaya Aku kabulkan" ...itulah janjiNya
Percayalah, tidak ada doa yang tidak dikabulkanNya
Pastilah akan Dia wujudkan baik sekarang, nanti, esok entah itu untuk dirimu, anakmu, atau bahkan cucu2 mu nanti...
Karena, Dia lebih tahu mana yang terbaik untukmu, saudaraku....


Ramadhan 1434 H

Hari pertama Ramadhan di tahun 1434 H serasa ada yang kurang ni. So pasti! Belum bisa melalui ramadhan bareng misua tercinta,hiks! 
Semoga masih diberikan kesempatan ramadhan selanjutnya, ramadhan tahun depan bisa bareng si Ayah, amin! 
Secara, LDL gini....oh Kebumen-Jakarta...Cepatlah hari berlalu menjadi Sabtu-Ahad...^_^ 
Meski jarak memisahkan, semoga kita selalu bertemu melalui doa2 dalam sujud dan doa yang menyemburat tinggi hingga 'arsyNya, bersamaan dengan hembusan nafas diiringi doa2 yang senantiasa beradu dengan detak jantung ini#so sweet...
Semoga ramadhan ni benar2 menjadi sarana tarbiyah diri, menempa diri menjadi muslim qowiyy, mensholihkan diri, memukminkan diri, menjemput Ridha dan berkahNya. Akankah lulus dengan predikat taqwa? Amin, semoga! 
Bismillah....
Laa hawla wa laa quwwata ilaa billah...
Alhamdulillah...Ramadhan ceria ditemani bidadari kecil kami, Alun Husna Pramudhita Ramadhani...serta doa my hubby, si Ayah... #Bighug all
Fastabiq bunda...!
Fastabiq Ayah...!
Yap!Bersemangat menjemput obral pahala yang khusus disediakan selama Ramadhan...
Lulus predikat taqwa!
Amiiin...
Happy fasting^_^

Minggu, 07 Juli 2013

Allah dan Manusia sebagai khalifahNya

Yup! Setiap diri itu sejak dari zaman azali sudah ditentukan garis takdirnya sendiri2, dari mulai ajal, rizki, jodoh... Tinggal usaha kita sendiri yang menjalani takdir kita itu. Ada takdir yang tidak bisa kita ubah yakni "ajal", dan masih ada takdir yang bisa berubah. 

Ajal
Kapan batas usia kita di dunia? Itulah takdir dan pengetahuan di sisiNya, itulah rahasia Allah. Akan tetapi, dalam keadaan bagaimana dan seperti apa kita menemui ajal kita, kitalah yang menentukan, tentunya sesuai ikhtiar qt masing2. Tugas kita sebagai khalifah di muka bumi Allah ini, khalifah bwt nafsi, masing2 diri dan keluarga serta khalifah bwt sekitar qt, memberi kemanfaatan buat sekitar. Karena semua dari qt adalah pemimpin, dan semua pemimpin kelak akan dimintai pertanggung jawabannya di  depan Allah.

Rizki
Rizki itu ada di tangan Allah, Sang Pemilik Rizki. Tugas kita adalah mencari dan mempergunakan rizki kita. Sejauh mana ikhtiar qt dalam mencari rizki itu sendiri. Tidak ada rizki yang datang tiba2. Tp tergantung ikhtiar dan doa, tentunya. Tanpa ikhtiar, rizki itu tidak bisa datang dengan sendirinya. Rizki kita sudah ada yang mengatur, percayalah! tinggal usaha kita menjemput rizki itu sendiri. Selain ikhtiar, doa juga mempunyai peran penting. Doa lah pembuka rizki kita. Seperti apa kita sekarang dengan rizki titipanNya ini, bisa jadi karena doa2 dari yang tidak terlihat. Bisa dari doa kita, orang tua kita, nenek moyang kita terdahulu, dan doa orang2 yang mencintai kita dan menitipkan doanya buat kita, tanpa sepengetahuan kita. Tugas kita sebagai khalifah adalah menyikapi rizki yang sudah menjadi titipanNya. Harta dan anak adalah rizki, titipan dan amanah dari Allah. Bagaimana kita menyikapi hidup ini dengan bersabar dan bersyukur? Itulah tugas kita. Sabar ketika kita diuji dengan kesenangan, sabar ketika kita diuji dengan kesusahan. Dan dengan bersyukur, kita bisa bijak menggunakan dan memanfaatkan segala titipanNya.dan dengan bersyukur, maka rizki kita akan ditambahkan oleh Allah. Sebaliknya, ketika kita mengingkarinya, maka tunggulah adzab Allah..
                  La insyakartum la aziidannakum, wa inkafartum illaa 'adzabi la syadiid! 
Harta dan anak juga investasi kita kelak di akhirat. 
Bagaimana kita memperoleh, menmanfaatkan harta titipanNya, kelak dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Dan harta itu bisa tumbuh subur hanya dengan sedekah. Amal jariyah lah yang akan kita bawa ketika jasad kita sudah terpisah dari ruhnya.
Anak adalah amanahNya. Mempunyai anak adalah salah satu tujuan berkeluarga. Mempunyai anak2 yang sholih sholihah adalah sebuah impian dan doa setiap orang tua. Menjadikan mereka penyejuk mata dan hati adalah tujuan kita. Tugas kita adalah mendidik dan membekali mereka, terutama bekal ilmu dan agama yang baik. Dan pendidikan pertama adalah dalam keluarga. Teringat, sebuah hikmah, bahwa Salah satu indikator suksesnya dakwah seorang da'i/ da'iyah adalah dilihat dari sukses tidaknya mendakwahi keluarganya. Sekali lagi, karena doa anak sholih dan ilmu yang bermanfaat adalah bekal kita selanjutnya di akhirat. 
           "dan janganlah harta dan anak2 mu melalaikan kamu dari mengingat Allah"

Jodoh
Dan diciptakanNya manusia berpasang- pasangan dari jenisnya sendiri supaya mereka menjadi tentram....
Jodoh adalah rahasia Allah. Setiap orang sudah ditentukan jodohnya sama Allah. Tugas kita adalah merawat cinta itu. Cinta adalah anugerah. Dan orang2 yang saling mencintai karena Allah sudah dibangunkan istana kelak di surgaNya. Belum tentu orang yang menjadi istri/ suami kita sekarang adalah jodoh kita. Dan lagi2 itulah takdir kita yang bisa kita usahakan. Kitalah yang harus merawat, memuk dan mempertahankan cinta dalam keluarga kita. Karena apa? Setan musuh terbesar manusia sampai kiamat akan berusaha mencari teman sebanyak- banyaknya di neraka. Setan akan sangat senang membuat suami istri itu bertengkar bahkan berusaha sampai menceraikan keduanya. Hal yang diperbolehkan namun dibenci Allah adalah perceraian. Na'udzubillahi min dzalik! Semoga keluarga kita selalu terhindar dari yang demikian. 
Dengan berkeluarga, terbukalah pintu rizki kita. Karena Allah lah penjaminnya seperti dalam Al Qur'an, "dan apabila mereka belum mampu, maka Allah lah yang akan memampukannya...
Sebuah nasihat pernikahan : 
"Nikahilah wanita karena empat hal; harta, kecantikan, nasab/keturunan, dan agamanya...namun, kalau kita memilihnya karena agama, niscaya yang lain akan mengikutinya, engkau akan mendapatkan semuanya"
Subhanalloh ya, memiliki sebaik baik kendaraan, pekerjaan yang dekat, serta istri sholihah! Semoga menjadi kenyataan buat suami kita, karena kita tugas kita sebagai pendamping imam kitalah yang mewujudkannya dengan ikhtiar dan sujud2 panjang kita, wahai para muslimah!
Semoga Sakinah, mawaddah wa rahmah selalu menghiasi rumah tangga kita. Amin!

Jadilah kita sebagai khalifah di muka bumi Allah yang memberikan kemanfaatan!
"Barangsiapa menolong agama Allah, maka Allah akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu" (QS Muhammad:7)

Jumat, 05 Juli 2013

Let's Dream!

Bermimpilah!
Tuliskan impianmu!
Dan wujudkan!

Yeah...
Be a dreamer and i am a dreamer! 
Just the power of prayer, i strongly believe in Allah^_^

1. Good Moslemah
2. Sholihah wife
3. Zuper mommy
4. Bussines women (salon muslimah, butik, mart)
5. Hajjah 
6. khusnul khotimah degree 

Amiiiin!


Dan Jalan Pulang Itu adalah Kematian

"Kullu nafsin dzaa iqotul mauut...,"

Wahai diri...
Masihkah terpedaya dengan dunia fana ini?
Masihkan diri menghamba, meminta selain Dia?
Masihkah engkau mengingkari bahwa apa yang ada di dirimu hanyalah titipanNya semata?

Wahai jiwa....
Benarkah Allah Azza Wa Jalla satu-satunya tujuan hidup kita?
Benarkah teladan hidup kita adalah kekasihNya, Rasulullah SAW?
Benarkah Al Qur'an sudah menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan ini?

Wahai manusia...
Sudah siapkah kita ketika kematian menjemput diri?
Sudah pantaskah kita menghadap, kembali kepada Sang Khaliq dalam keadaan hina dina ini?
Sudah cukupkah amal sholih yang kita tebarkan sebagai khalifah di bumiNya ini?

Ketika tibalah saatnya kematian menjemput...
Harta, anak, wanita, jabatan yang engkau agung-agungkan dan banggakan cukup sampai di sini menempel padamu,
Hanyalah amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta doa anak sholih yang akan setia menemani hingga sang sangkakala kedua ditiupkan...

Dan, kematian pun tidaklah pandang bulu,
Dan, Tidak pula pandang waktu,
Dan, Tidak juga Pandang tempat
Dan seperti halnya sebuah pernikahan, siap tidak siap haruslah siap menghadapi kematian

Teringat sebuah lirik nasyid :
"Saat ajal datang menjelang
Malaikat Izrail mainkan peran
Nyawa tercabut tubuh pun meregang
Allahu Akbar janjimu tlah datang!..."

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار