Jumat, 31 Mei 2013

Surat Cinta Ayah “Untuk Anakku Tersayang”

Nak, kamu tahu bahwa menjadi seorang ayah itu adalah sangat indah dan sangat mulia, kenapa? karena dengan itu semua membuat aku bangga bahwa mempunyai kerajaan kecil yang aku akan pimpin dan telah aku siapkan sebuah perahu kecil untuk penghuni kerajaanku dan aku bawa ke sebuah laut yang didalamnya ada ombak yang datar, ada badai yang menerjang.

Saat menanti kelahiranmu dulu, besar kecemasanku yang belum hilang hingga saat ini dan masih saja teringat masa-masa yang membuat aku mengeluarkan keringat, masa-masa cemas yang entahlah, masa-masa lelah yang sangat-sangat bahagia. Kecemasan yang besar, lelah, keringat dan indah itu karena didasari sebuah yang kita sebut cinta. Meskipun demikian, ketahuilah, menjadi seorang ayah itu sangat berat dan sangat sulit. Tapi aku akui, betapa sepanjang masa kehadiranmu disisiku, semua beban, semua lelah, semua kesulitan hilang dan raib menemui makna keberadaanku dan tugas seorang ayah terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah suatu masa terindah dan paling aku banggakan dihadapan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan sekalipun aku membanggakanmu saat nanti ketika aku duduk berduaan denganmu dihadapanNya, hingga saat usia senja menanti disebuah kursi goyang, teh hangat dan pelukan cinta.

Nak, saat pertama engkau hadir melihat dunia dengan tangisanmu yang merdu yang membuat semua orang yang melihat tersenyum bahagia, langsung kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan cinta ibumu. Engkau adalah sebagai bukti dan pengikat bahwa aku dan ibumu tak akan pernah terpisahkan oleh apapun dan siapapun.

Seiring waktu berjalan detik demi detik yang slalu engkau petik tiap nafas dan ketika engkau tumbuh dan beranjak besar dan telah pandai berjalan bahkan bicara dan ketika engkau telah mampu membantah suruhanku dengan kata “ENGGAK MAU” , kamu tahu nak, membuat tersentak dihatiku. Sehingga pada ahirnya membuat diriku tersadarkan siapa engkau sesungguhnya. Engkau adalah sebuah mukjizat, bukan pula milik istriku sebagai ibumu dan engkau adalah milik Tuhan yang dititipkan kepadaku. Dari itu aku sadar bahwa tak ada hakku menuntut pengabdian darimu. Karena pengabdian sesungguhnya hanya patut untukNya yaitu Tuhan.

Sejak saat itu, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Tugasku bukanlah membuatmu dikagumi orang lain, tapi tugasku sebenarnya adalah membuatmu dicintaiNya, dan aku harus mendekatkanmu kepadaNya. Inilah usaha terberatku, karena disitu artinya aku harus terlebih dahulu memberikan contoh kepadamu bagaimana mendekatkan diri sebagai seorang manusia denganNya. Keinginanku harus sesuai dengan keinginanNya Sang Pemilikmu agar perjalananku untuk mendekatkanmu kepadaNya tak lagi terlalu sulit.

Kemudian, kitapun memulai perjalanan itu berdua bergandengan dengan ibumu, tak pernah engkau kami biarkan tersandung kerikil tajam, terperosok kelembah hitam. Kugenggam jemarimu kupeluk jiwamu, agar dapat engkau rasakan hangatnya perjalanan cinta ini.

Saat engkau mengeluh lelah dan letih saat berjalan, kutarik engkau dengan belaian kasih sayang karena kita memang tak boleh berhenti disini. Perjalanan mendekat denganNya tak kenal letih dan lelah, tak kenal berhenti. Berhenti berarti mati mata hati. Inilah kata-kataku kepadamu setiap kali kubelai rambutmu, kupeluk dan kuusap air matamu ketika engkau hampir putus asa.

Akhirnya nak, kalau nanti ketika semua manusia dikumpulkan dihadapanNya, kudapati jarakku amat jauh dariNya, aku ikhlas dan aku rela, karena seperti itulah aku di dunia ini. Tapi jika boleh aku berharap, aku ingin melihatmu disaat itu engkau berada dalam pelukanNya dekat sekali dengan Kasih dan CintaNya.

Bangga aku, aku bangga dan sangat bangga kepadamu karena itulah bukti bahwa engkau yang dititipkan kepadaku telah dapat pula aku bimbing engkau mulai sejak lahir.

Aku berharap do’aku ini selalu didengar olehNya, semoga seterusnya dan seterusnya.Amin

 




Kamis, 30 Mei 2013

Maka, Nikmat Tuhan Mana yang Kamu Dustakan?

Alhamdulillah, sampai detik ini Engkau masih memberikanku kesempatan bernafas dan menikmati segala ciptaan serta amanah dariMu, ya Rabb. 

Alhamdulillah, atas kehendakMu mempertemukan hamba dengan seorang pahlawan dalam milestone kehidupan hamba, satu paket makhlukMu yang bernama Fajar Sugianto. Bersamanya, menjadi makmumnya, bismillah, biidznillah belajar bagaimana menjadi hamba- hambaMu yang senantiasa bersyukur, bersabar, berbagi, belajar memaknai hidup dan kehidupan, pribadi2 pembelajar, memberikanku kemanfaatan bagi sekitar demi kehidupan yang lebih baik nan berkah dalam rengkuhan ridha dan kasih sayangMu dalam balutan Sakinah, Mawaddah wa Rahmah.

Alhamdulillah, Engkau titipkan amanah seorang putri cantik nan Sholihah yang kami beri nama Alun Husna Pramudhita Ramadhani. Semoga senantiasa menjadi pribadi sholihah dengan alunan Kebaikan yang luhur sepanjang kehidupannya dalam keridhaanMu.

Maka, Nikmat Tuhan Mana yang Kamu Dustakan?
Bimbing dan Jaga Selalu Keluarga Kecil Kami dalam menjalankan setiap amanah dan titipanMu Menggapai RidhaMu, Yaa Hafidz Yaa Muhaimiin. 
Amiiin




Selasa, 28 Mei 2013

Asyiknya berkuda bareng Ayah

“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah” (Shahih Bukhari – Muslim)


Ahad, 19 Mei 2013 untuk pertama kalinya Alun naik kuda bareng Ayah. Ga jauh si, di Alun2 Kebumen. N bukan sekali ini ke Alun2...weekend bareng Ayah aja, pas Ayahnya pulang, agenda Ahad pagi, ya seringnya jalan2 pagi ke situ. Apalagi ditambag car free day, jadi tambah ramai aja tu. 

Tadinya iseng aja, ngajakin Alun lihat kuda. Terus, si Ayah berani tuh, ngajakin Alun naik. Alun juga udah bisa duduk ngangkang kan...finally, yup, go Ayah! Jadilah naik kuda, diputerin lapangan dalam Alun2 sama Pak jokinya. Kata Ayahnya, tuan putri ga takut ik, malahan "ao...ao...ao...", berceloteh ria kek klo lagi naik motor, hehehe....Alun....Alun...

Siapa mau berkuda lagi???? yuk ajak in anak2 qt latihan Berkuda...selain emang anjuran Raulullah spt hadits di atas (selain memanah n renang...), ternyata berkuda juga banyak manfaatnya lho.... Simak artikel di bawah ni yuuuuk....mariiii....monggo....
 
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berkuda Yuk!

BERKUDA
 bukan sekadar untuk olahraga. Lebih dari itu, berkuda mempunyai segudang manfaat yang mungkin belum Anda ketahui. Sebagai metode penyembuhan bagi anak misalnya.

Berkuda memang memiliki manfaat untuk metode penyembuhan bagi berbagai masalah anak. Mulai dari masalah psikologis, mental, emosional, lemah fisik, kemampuan berbahasa dan berbicara, bahkan autisme. Seperti diungkapkan oleh terapis berkuda dari Sleepy Hollow Therapeutic Riding Centre, Lisa McCallum.

Menurut dia, menunggang kuda merupakan kegiatan menyenangkan bagi banyak orang. Khusus bagi anak yang memiliki keterbatasan, menunggang kuda bisa menjadi salah satu cara penyembuhan,” ujar Lisa yang juga merupakan terapis berkuda di South African Riding for the Disabled Association ini.

Setiap tahun jumlah anak yang mengikuti terapi dengan berkuda ini meningkat. Mereka merasakan manfaat nyata dari terapi unik ini. Sedikitnya ada tiga manfaat utama terapi ini, yaitu untuk olahraga, pendidikan, dan pengobatan. Ketiga hal ini sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan anak-anak.

McCallum menuturkan, terapi biasa yang diikuti anak, boleh jadi tidak berhasil. Pasalnya, anak sudah keburu takut untuk melakukan kegiatan terapi itu. ”Sebaliknya, dengan aktivitas berkuda yang dianggap menyenangkan, anak bisa lebih rileks menjalankannya,” katanya.

Berkuda pun dapat memotivasi anak yang memiliki masalah mental dan emosional serta kendala dalam belajar. Kegiatan ini membantu mereka berkonsentrasi, sabar, dan disiplin tinggi. Untuk anak yang mengalami hambatan fisik, misalnya kaki lumpuh, berkuda merupakan cara mereka menikmati kebebasan yang selama ini tidak bisa mereka rasakan saat berada di atas kursi roda. Duduk di atas kuda juga akan melatih otot kaki mereka sehingga bisa berjalan.

”Saat menunggang kuda, otot-otot pada selangkangan anak akan merasakan sensasi seperti saat berjalan kaki. Hal itu akan mengaktifkan otot-otot kaki sehingga pelan-pelan si anak akan mampu berjalan,” kata Lisa. Di negara lain, Australia misalnya, berkuda dijadikan sarana bagi penyembuhan pada ketergantungan narkoba.

Di Indonesia sendiri, olahraga menunggang kuda sudah banyak diminati, terutama bagi mereka yang masih berusia sekolah. Hal ini dikarenakan mulai banyak bermunculannya istal yang menawarkan kursus berkuda bagi berbagai usia, mulai tiga tahun hingga dewasa.

Seperti Arthayasa Hourseback Riding School yang berlokasi di bilangan Cinere, Depok. Sekolah berkuda ini membuka kursus yang diperuntukkan, baik kelompok maupun individu. Jumlah pesertanya pun cukup banyak, hingga puluhan orang. Kebanyakan peserta berasal dari kalangan pelajar, lantaran termasuk dalam bagian ekstrakulikuler sekolahnya.

Kursus berkuda bukan hanya ada di daerah Jakarta ataupun Jawa Barat. Di Yogyakarta, tepatnya di Jeruklegi, Baguntapan, Bantul, juga ada sekolah berkuda bernama Pikatan Stable. Istal yang sudah berdiri sejak 1960-an ini membuka kursus berkuda yang rupanya cukup diminati masyarakat Yogyakarta. Pesertanya mulai dari anak-anak hingga dewasa. ”Peserta kebanyakan siswa SD dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM),” ujar M Taufan Istihar, pemilik Pikatan Stable.

Adapun Billy Manola mengaku sudah dua tahun belakangan ini membuka sekolah berkuda. Sekolah ini bermula dari peternakan kuda milik Billy yang bernama The Range berlokasi di Jalan Maribaya, Lembang, Bandung. Sebelum memulai pengajaran, Billy biasanya bertanya terlebih dahulu kepada peserta kursus. Apakah sebelumnya sudah pernah menunggang kuda. Jika sudah, apakah pernah memiliki pengalaman buruk ketika berkuda.

Berbeda dengan tempat kursus lainnya, Billy juga menyediakan kursus berkuda bagi penderita autis. Siswa kursus itu kebanyakan berusia rata-rata 10 tahun. Dia meyakini, jika dilakukan dengan rutin, berkuda akan mengasah kepekaan si anak dengan kuda yang ditungganginya sekaligus mengajarkan konsentrasi.

”Lewat berkuda mereka diajarkan bahasa gerak tubuh dengan kuda dan harus menyesuaikan gerakannya. Mereka juga dituntut memahami psikologis kuda tersebut,” kata Billy. Pelajaran mengenai konsentrasi inilah yang mungkin menonjol dari kegiatan berkuda. ”Jika mereka (peserta) tidak konsentrasi dan mengikuti instruksi pelatih, bisa saja malah terjadi hal yang tidak diinginkan, jatuh misalnya,” sahut Anto Budiarto, pelatih di Arthayasa Hourseback Riding School.

Di samping konsentrasi, anak pun akan belajar mengenai kemandirian dan tanggung jawab. Begitu mereka datang ke tempat kursus, tanpa disuruh mereka harus sudah siap dengan perlengkapan berkuda yang dikenakan. Anak juga diajarkan membersihkan kuda yang akan melatih tanggung jawab mereka. Diakui Eunike

Anggarani selaku Marketing Arthayasa Hourseback Riding School, berkuda merupakan salah satu alternatif terapi bagi penyandang autis. Seperti diketahui, anak penderita autis biasanya larut dalam dunianya sendiri dan kurang interaksi dengan dunia luar.

Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2010/03/26/196/316394/search.html

Bahagia Itu Simple

Alhamdullilah ya Allah..telah menganugerahkan keluarga kecil kami.
Kalau dihitung-hitung, “Maka, nikmat Allah yang mana pula yang kamu dustakan?” . Begitu banyak nikmatNya, yang telah diberikan kepada keluarga kami.
Bisa selalu ada dan bersama Ayah, Alun…adalah bahagia sebenarnya. So Simple!
I love U, Suamiku, Imamku, Fajar Sugianto…..#bighug
I Love U 2, Bidadari kecilku, Alun Husna Pramudhita Ramadhani….#bighug
Wish Allah always With n keep U all, everytime,everywhere……
Bunda sayang Ayah&Alun…….
Dan, Bahagia itu Simple.

20130324-005551.jpg


10 bulan, Alunku Sayang....

Alhamdulillah ....
Barakillah fii umrik, My Angel...
Alun hari ni, genap 10 bulan. Usah printer apa, Sayang?;)

Celotehku, Bunda...
"Pah...pah..." Itu kata2 kesukaan Alun, sekarang. Ya, deh, yang anak papa....#colek ayah
Selain kata2 yang doi punya ni, "mpuuu...", "argh"..."mamama"..."papapa"..."eh"..."wawawa"...

My emotion\m/
Aduh, si anak Ayah ni...kalau si Ayah pulang aja...lengket teruuuus....#emang Bunda aja,tetoot!
So pasti, paling suka kalau Bunda direngekin, tiap pulang kantor...#ahahay...
Terus, kalau sama mamasnya(sepupunya)....jadilah pengikut Mas Agha... Apa aja yang dipegang Mamas, atau lagi ngapain aja tu Mamas...diikutinya. Gayanya itu, ikut lari2 sama si Agha. belum bisa jalan ni, so selamat dah buat yang "nitah" hahaha. Dan Subhanalloh, siMamas meski baru 18m bisa ngemong tu...baik banget, ngalahan, n pastinya sayang Alun#maaciih Mamas

Motoriknya Alun, subhanallah aktifnya ni. Kalau ditaruh di keretanya....lari....!!!!. Sekali turun, minta deh, "dititah"#hmmm...coba kalo Alun dah bisa jalan tuh, Bund, Mamas....kejaaar!

Pengenalan hewan ni...Alun bisa tu nunjukin mana "pus..."..."ayam"..."kuda"...
Keinget waktu main di rumah mamasnya, kan ada tuh, gambar2...ditanya hewan2 tadi, bisa nunjukin, ik...Subhanallah:)...dan hewan favoritnya eng ing eng..."mpu....pu..." : kucing!  Ada kucing aja, langsung dipanggilnya, mau dipegang lagi..Segitunya suka kucing, padahal Bundanya, sebel banget tu  sama hewan ntu:(

Alun, Alun...semua tentangmu, Sayang...buat Ayah Bunda senyum n bahagia
Pengen bareng Aluuun....damainya Bobok sama Alun gini...#kata Ayah

Ayah n Bunda sayang Alun...we love U cz of Allah, Alun...forever n ever